Kamis, 05 Desember 2019

Tembang Ilir-Ilir dan Makna Mocopat

SYAIR TEMBANG LIR ILIR SUNAN KALIJAGA

Lir-ilir, lir-ilir, tandure wus sumilir Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar.
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi, Lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodot iro.

Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir, Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore, Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane Yo surak,,,surak hiyo.

Arti dalam bahasa indonesia
Sayup-sayup bangun (dari tidur) Pohon sudah mulai bersemi, Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru.
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,? (blimbing apa??) walaupun licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian Pakaian-pakaian yang koyak(buruk).
disisihkan Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore Mumpung terang rembulannya Mumpung banyak waktu luang Mari bersorak-sorak ayo…
Tembang diatas sungguh luar biasa maknanya,Kanjeng Sunan Kalijaga memberikan pelajaran hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah dan mudah diingat, coba mari kita kupas bait perbait dari makna tembang ini.


Tembang filosofi kehidupan (mocopat)

Orang Jawa pasti pernah mendengar tembang Macapat, tapi kebanyakan masih asing bila mendengar tembang macapat. Sebenarnya inilah tembang/lagu yang memiliki estetika dan petuah hidup sangat tinggi.

Tembang Macapat ada 11 (sebelas), dan bisa dikatakan sebagai proses kehidupan manusia.

Dimulai dari MASKUMAMBANG (dalam kandungan)
yaitu menggambarkan bayi yangg masih mengambang di perut ibunya.

Yang kedua adalah MIJIL (Lahir).
menggambarkan tentang kelahiran bayi.

Ketiga adalah SINOM (masa muda)
Menggambarkan manusia di masa muda penuh dengan impian dan harapan.

Keempat yaitu KINANTHI (tuntunan)
masa dimana seorang pemuda yg butuh ilmu dan tuntunan untuk meraih masa depan.

Kelima ASMARANDANA (kasmaran)
menggambarkan manusia yg sedang dilanda asmara/masa2 puber.

Keenam adalah GAMBUH (Kecocokan)
artinya orang yg sudah menyatakan cinta, dan siap untuk berumah tangga.

Ketuju DHANDHANGGULA (senang dan bahagia)
penggambaran tentang keberhasilan cita-cita dan membina rumah tangga.

Kedelapan DURMA (Dermawan)
Menggambarkan wujud rasa syukur setelah mendapatkan semua anugerah Tuhan.

Kesembilan PANGKUR (Menjauhi hawa nafsu)
Penggambaran manusia yg menyingkirkan hawa nafsu duniawi.

Kesepuluh MEGATRUH (Kematian)
Diambil dari kata megat/pisah dan ruh, menggambarkan pisahnya ruh dan raga.

Kesebelas adalah POCUNG (Dibungkus kafan) Yakni saat dimana manusia meninggal.

Di dalam tembang Macapat sarat sekali dengan petuah-petuah hidup, adab tata krama, dan hal-hal positif lainnya.

Semoga ada manfaatnya dan jangan melupakan sastra dan kebudayaan kita yang agung, dan merupakan warisan leluhur.

Urutan, Arti dan Watak Tembang Macapat tulisan di bawah ini:

1. Maskumambang (dalam kandungan)
Dalam bahasa jawa "kumambang" yang berarti mengambang. Menggambarkan bayi manusia yang masih mengambang di perut ibunya. Watak lagu ini nelangsa lan keranta-ranta. 

2. Mijil (lahir)
Dalam bahasa jawa "mijil, mbrojol, mencolot" yang berarti muncul atau keluar. Menggambarkan kelahiran bayi. Watak lagu ini asih lan tresna.

3. Sinom (muda)
Dalam bahasa jawa "kanoman" yang berarti muda atau usia muda. Menggambarkan cerita masa muda yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan dan mencari ilmu untuk mewujudkannya. Watak lagu ini grapyak lan renyah.

4. Kinanthi (tuntunan)
Dalam bahasa jawa "kanthi" yang berarti tuntunan atau dituntun untuk menggapai masa depan. Menggambarkan masa di mana manusia membentuk jatidiri dan meniti jalan menuju cita-cita.

5. Asmarandana (asmara)
Dalam bahasa jawa "tresna" yang berarti cinta atau kasmaran. Menggambarkan masa di mana manusia dirundung asmara, dimabuk cinta, ditenggelamkan dalam lautan kasih. Watak lagu ini sengsem.

6. Gambuh (kecocokan)
Dalam bahasa jawa "jumbuh atau sarujuk" yang berarti cocok. Menggambarkan komitmen manusia yang sudah menyatakan cinta dan siap untuk berumah tangga. Watak lagu ini kulina lan nepung-nepungke.

7. Dhandhanggula (senang)
Dalam bahasa jawa "kasembadan" yang berarti kesenangan. Menggambarkan keberhasilan membina rumah tagga dan cita-cita yang tercapai. Watak lagu ini luwe lan ngresepake.

8. Durma (dermawan)
Dalam bahasa jawa "darma atau weweh" yang berarti dermawan dan senang bersedekah. Menggambarkan wujud dari rasa syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan semua yang terbaik. Watak lagu ini nesu lan muntab.

9. Pangkur (menjauhi hawa nafsu)
Dalam bahasa jawa "mungkur" berarti menjauhi. Menggambarkan manusia yang menyingkirkan hawa nafsu angkara murka, nafsu negatif yang menggerogoti jiwanya. Watak lagu ini sereng lan tegas.

10. Megatruh (kematian)
Dalam bahasa jawa "megat roh" yang berarti keluarnya roh/kematian. Menggambarkan terlepasnya roh atau kematian manusia. Watak lagu ini nglara lan sedih.

11. Pocung (dibungkus mori putih)
Dalam bahasa jawa "pocong" yang berarti sudah dibungkus. Menggambarkan kematian manusia lalu dimandikan, dishalatkan, dan siap dikuburkan. Watak lagu ini sembrana, gecul, ora ana greget saut.

Semoga bermanfaat sebagai renungan kita .....

sumber : materi makna filosofi bahasa jawa

by: kula lare ndusun

Tan ngendhak gunaning janma (tidak merendahkan kepandaian manusia)





















Mempererat Silaturahmi

Kekuatan silaturahmi

Kami sangat gembira dan bahagia, akhirnya bisa bersilaturahmi kembali dengan saudara-saudara kita yang sudah tergabung dalam wadah keluarga PAPURGRA, pertemuan yang di selenggarakan pada hari Sabtu minggu lalu dihadiri seluruh anggota PAPURGRA beserta isteri, agenda yang dilaksanakan setiap tiga bulan secara bergiliran dengan menggunakan tempat aula lapangan fasos umum di lingkungannya. Dari silaturahmi tersebut, kami banyak berbincang tentang tukar pengalaman dari masing-masing anggota, baik perihal pekerjaan, usaha, wiraswata, maupun cerita tentang perkembangan keluarga dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, silaturahmi melalui wadah ini menjadi penyemangat serta motivasi kami, apalagi dalam rangka akan memasuki masa istirahat (pensiun) dari pekerjaan di sebuah instansi kantor di wilayah Kabupaten Bekasi.

Kemudian saya berfikir, betapa pentingnya sebuah silaturahmi untuk menjaga persaudaraan dan membangun hubungan baik dengan saudara-saudara kami yang tergabung dalam wadah keluarga PAPURGRA maupun dengan orang lain di sekitarnya. Jarak dan waktupun tidak lagi menjadi penghalang untuk sebuah Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan manusia lain dalam menjalani kehidupan. Berinteraksi, komunikasi dan menjalin hubungan antar sesama menjadi sebuah keharusan. Menjalin hubungan yang baik guna membangun persaudaraan melalui ajang silaturahmi.

Lalu apa sebenarnya silaturahmi itu?

Silaturahmi berasal dari kata shilah dan rahm.
Shilah berarti hubungan atau menghubungkan, sedangkan rahm mempunyai dua makna, yang pertama berarti kasih sayang, dan makna yang lainnya adalah peranakan (rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan). Dengan demikian, silaturahmi berarti menjalin hubungan kasih saying, silaturahmi juga bisa berarti menjalin hubungan kekerabatan.
Berangkat dari pengertian diatas, silaturahmi berarti menjalin hubungan yang baik, membangun kekerabatan/persaudaran dengan penuh kasih sayang.

By: yudarti deles 2019















Selasa, 15 Oktober 2019

Panorama Deles Indah

Keindahan Wisata Alam Deles Indah

Deles Indah ternyata tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, tetapi juga menawarkan obyek wisata lainnya. ketika anda sudah puas menikmati pemandangan alam di Deles indah, ada lagi obyek wisata yang patut anda kunjungi. Di lokasi yang sama anda dapat menemukan peninggalan-peninggalan bersejarah dan gua tua yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.
Deles Indah mempunyai potensi spesifik suasana pemandangan alam pegunungan. Dari obyek wisata Deles dapat dilihat pemandangan puncak Merapi dengan nyata, pemandangan kota Klaten yang dihiasi dengan cerobong Perusahaan Gula gondang Baru & perusahaan Ceper Baru, Rowo Jombor dan jajaran Gunung Kapur menjadi panorama yang indah. ternyata ketinggian Deles Indah antara 800m-1300m diatas permukaan laut.
Deles Indah terdapat pula kawasan yang luas dengan pemandangan alam yang sejuk khas pegungunan dan terdapat berbagai peningalan-peninggalan sejarah dan tempat-tempat rekreasi khusus. Di antaranya adalah:
- Bekas pasanggrahan Pakubuwana X: tempat ini berupa bangunan pesanggrahan yang dipakai untuk bertapa/ bersemedi oleh Sunan Pakubuwana X pada sekitar tahun 1938.
- Makam Kyai Mlayopati: yaitu sebuah bangunan berupa makam, disekelilingnya terdapat pelataran sederhana yang biasa dipakai untuk ziarah/nyepi oleh penduduk Kemalang dan sekitarnya.
- Sendang Kali Reno: yang berupa sendang/mata air yang mempunyai warna air yang berwarna-warni.
- Taman Ngajaran: sebuah taman yang terletak di bagian barat hutan Akasia dan sebelah utara pesanggrahan Pakubuwana X dan juga di sepanjang jalan menuju bukit Petung. Taman ini biasa digunakan untuk rekreasi dan camping.
- Taman Pring Cendani: scara alami lokasi ini merupakan hutan bambu yang tidak teratur, di dalamnya terdapat jalan setapak menuju ke puncak merapi. Satu potensi khusus dari taman ini yaitu dominan ditumbuhi satu vegetasi bambu-bambu pendek / pring Cendani.
- Gua Sapuangin: sebuah gua yang terletak di bawah bukit Pring Cendani yang memiliki kedalaman sekitar 8m.

Di Deles Indah juga terdapat CCTV Stasiun Pasar Bubar dan Deles yang berfungsi untuk mengawasi aktivitas gunung Merapi. Stasiun tersebut merupakan tempat yang didirikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta (BPPTKG) Yogyakarta.
Untuk harga tiket sangat terjangkau yaitu kisaran Rp. 5.000,- dan biaya parkir dari Rp. 2.000,- Rp. 5.000,- (harga sewaktu-waktu berubah).
Ayo tunggu apalagi? datang dan nikmati wisata alam Deles Indah.
Saudaraku belum ke tempat wisata ini,
monggo berkunjung sekalian membantu memajukan pariwisata Indonesia
Ayo ajak keluarga, teman, sahabat, atau siapalah untuk berkunjung kesana,
Wisata sekaligus mengenal daerah dan keindahan alam di negeri ini.

Sumber media pariwisata Indonesia

motto
Warisan budaya nasional atau warisan budaya daerah adalah cermin tingginya peradaban bangsa.
Melestarikan budaya nasional warisan leluhur sebagai wujud jati diri dan watak bangsa Indonesia

Tanpa alam manusia tidak akan lama bertahan hidup,
Tanpa manusia alam akan baik-baik saja

Keindahaan alam semesta yang terhampar disekeliling kita merupakan karunia Allah SWT yang harus kita syukuri dan kita lestarikan.

by: yudarti deles indah